Jumat, 03 April 2009

Budayakan Kerja Keras




Si Kaslan dan Kakek Tua

 

Kaslan adalah seorang lelaki yang malas. Dia tidak suka bekerja. Kerjaannya hanya melamun dan tidur. Dia hidup bersama istri dan anak-anaknya yang masih kecil dalam kemiskinan dan kemelaratan.

Pada suatu hari,  istrinya menangis karena dia dan anak-anaknya sudah terlalu menderita. Istrinya meminta agar Kaslan bekerja apa saja untuk mendatangkan rizki yang halal.

Kaslan menjawab, “Jangan sedih istriku, sebentaq lagi akan datang masanya kita menjadi kaya raya! Barsabarlah! Aku bermimpi menjadi kaya raya.

Istrinya mencoba untuk bersabar sekali lagi. Namun, hari yang telah dijanjikan oleh Kaslan tidak datang juga. Mimipi itu tidak kunjung datang, karena sehari-hari Kaslan hanya tidur dan melamun. Keluarga itu semakin miskin; perabot rumah habis terjual, dapur tidak mengepul, sudah beberapa hari ini tidak ada makanan.

Akhirnya, kesabaran sang istri habis.

Kemarahannya meledak, “Tak ada gunanya menunggu dan menunggu! Apa langit menurunkan hujan emas? Kau garus pergi sekarang juga untuk mencari rezeki. Tanpa bekerja, mimpimu tidak akan pernah datang. Jika kau terus saja tidur dan diam di rumah, anak-anak kita sebentar lagi akan mati kelaparan!”

Akhirnya, Kaslan memutuskan untuk pergi menemui orang bijak. Dia hendak menemui seorang tua yang terkenal ahliibadahdan ahli hikmah. Dia juga dia akan menanyakan kepadanya, cara agar bisa lepas dari kefakiran dan bisa menjadi kaya raya.

Kaslan menyiapkan perbekalan seadanya untuk perjalanan jauh. Dia berjalan selama tiga hari. Di pinggir hutan, dia bertemu dengan serigala yang lemah dan kurus badannya. Agaknya serigala itu sedang sakit keras.

Serigala itu bertanya pada kaslan, “Sobat, kau mau pergi kemana?”

Kaslan menjawab, “Aku mau pergi menemui seorang syaikh ahli ibadah dan ahli hikmah untuk menanyakan cara agar bisa jadi orang kaya.”

Mendengar jawaban Kaslan, serigala itu berkata, “Jika kau bertemu syeikh itu jelaskan padaku. Lalu, tanyakan padanya cara agar aku bisa sembuh. Kalau perlu, apa obatnya? Aku merasakan sakit yang tak terperihkan di lambungku sejak tiga hari yang lalu. Aku tidak bisa tenang sedikit pun, siang dan malam.”

“Baiklah, aku akan menjelaskan mengenai sakitmu ini pada syaikh itu,” jawab Kaslan.

Lalu, Kaslan berjalan tiga hari lamanya. Di perjalanan, dia bertemu pohon apel.

Pohon itu berkat pada Kaslan, “Kau mau pergi kemana, Sobat?”

Kaslan lalu menjelaskan keinginannya berjumpa dengan syeikh ahli hikmah.

Mendengar penjelasan Kaslan , pohon apel itu berkata, “Aku ingin kamu mau menanyakan pada syeikhyang dekat dengan Alah itu, mengenai obat dari sakitku yang aneh. Ketika musim semi, seperti pohon-pohon yang lain, aku juga berbunga. Namun bunga itu berguguran semua, sehingga aku tidak bisa berbuah sama sekali. Tolong tanyakan pada syeikh itu, apa sebabnya dan apa obatnya?”

Kaslan menenangkan pohon itu. Dia berjanji akan menanyakan pada syeikh itu, cara agar bisa normal dan berbuah kembali.

Kemudian, Kaslan kembali melanjutkan perjalanan. Di tengah jalan, dia menemukan danau kecil yang jernih airnya. Dia mencuci muka dan memandang ke dasar danau itu.

Tiba-tiba ada seekor kan yang menampakkan kepalanya ke permukaan air dan berkata, “Hai sobat, kau mau kemana?”

Kaslan lalu menjelaskan keinginannya untuk menemui syeikh ahli hikmah.

Mendengar hal itu, sang ikan berkata pada Kaslan, “Sobat, sudah sebulan ini aku merasakan sakit yang tiada tara dalam tenggorokanku. Tolong tanyakan pada syeikh itu, apa obat untuk penyakitku?”

Kaslan tersenyum dan menyakinkan ikan itu, bahwa dia akan menanyakan kepada syeikh. Lalu, dia melanjutkan perjalanan.

Setelah tiga hari berjalan, Kaslan sampai pada sebuah taman yang di tumbuhi pepohonan dan bunga-bunga indah. Di tengah taman ada sungai yang airnya mengalir jernih. Di samping  sungai, ada gubuk papan yang antic. Di dalam gubuk itu ada seorang syeikh berjubah dan berjenggot putih, sedang khusuk membaca Al-Quran. Kaslan memberi salam kepada orang tua itu.

“Apa yang kau inginkan Kaslan?” sapa syeikh itu setelah menjawab salam.

Tentu saja, Kaslan terkejut bukan main. Dia belum memperkenalkan namanya.

“bagaimana syeikh bisa mengetahui namaku?” tanya Kaslan.

“Aku adalah orang yang kau cari, cepatlah katakana. Apa keinginanmu mencariku?”

“Aku datang kepadamu karena ingin menjelaskan keadaanku. Sejak lahir, aku ini fakir dan miskin. Aku menikah juga dengan perempuan yang miskin. Aku telah memiliki beberapa anak, namun tetap saja miskin. Aku ingin syeikh menjelaskan kepadaku, agar aku jadi orang kaya? Aku ingin punya rumah yang mewah, makan yang cukup, dan pakaian yang baik, anak dan istriku bisa hidup senang.”

“Baiklah, aku akan jelaskan. Namun, sebelum aku jelaskan, apa kau punya pertanyaan lain. Atau ada hal lain yang ingin kau katakana?”

“Oh iya, syeikh, hampir lupa. Dalam perjalanan aku bertemu dengan serigala yang kurus dan lemah, ia tersiksa karena sakit di dalam lambungnya. Ia menitipkan pertanyaan kepadaku, apa penyebab penyakitnya sekaligus obatnya, pada syeikh. Lalu, aku bertemu dengan pohon apelyang selalu gugur bunganya, sehingga dia tidak bisa berbuah. Pohon itu berpesan agar aku menanyakan sebab dan bagaimana bisa normal kembali. Trakhir, aku bertemu dengan seekor ikan di danau yang mengaku sakit tenggorokan selama sebulan ini. Ia juga menitipkan pesan kepadaku agar syeikh memberitahukan obatnya,”

syeikh itu membetulkan duduknya, lalu menjelaskan, “Yang menyebabkan sakit tenggorokan pada ikan itu adalah sebutir intan yang tertelan olehnya dan menyangkut di dalam tenggorokannya. Jikaintan itu bisa di keluarkan, maka ikan itu akan sembuh. Pohon apel itu selalu gugur bunganya sebelum menjadi apel, karena seonggok emas yang terpendam di bawahnya. Emas itu menghalangi akar-akarnya sehingga tidak bisa mencapai sari makanan yang di perlukan untuk pertumbuhan bunga. Jika emas itu di keluarkan, maka ia akan normal kembali. Adapun serigala yang kurus kering dan sakit keras, obatnya adalah ia harus memakan lelaki yang malas dan tidak berguana bagi keluarganya.”

Lalu, Kaslan betanya agar dirinya bisa kaya.

Syeikh itu hanya menjawab, “Impianmu akan menjadi kenyataan. Sudah, sekarang pergilah!”

Kaslan berjalan dengan hati gembira hingga sampai di danau. Ia bertemu dengan ikan yang tidak sabar menunggunya.

Kaslan berkata, “Syeikh ahli hikmah itu mengatakan bahwayang menyebabkan sakit pada tenggorokanmu adalah sebutir intan yang tertelan olehmu. Jika intan itu bisa di keluarkan maka kau akan sembuh.”

Lalu, Kaslan hendak beranjak pergi.

Akan tetapi, ikan itu berteriak menghiba, “Kaslan tolonglah kau kasihani aku, keluarkanlah intan ini dari tenggorokanku. Jika sudah kau keluarkan, kau boleh mamilikinya!”

Namun, Kaslan menjawab, “Mengapa aku harus bercapek-capek? Syeikh tadi mengatakan bahwa aku kan menjadi kaya! Aku tak ada waktu, selamat tinggal, sobat!”

Kaslan terus berjalan hingga dia sampai di tempat pohoin apel yang sudah lama menunggunya. Pohon apel menanyakan jawaban yang di sampaikan Syeikh itu.

Kaslan menjawab, “Gugurnya bungamu sebelum menjadi apel adalah kerena seonggok emas yang terpendam di bawah batngmu. Emas itu menghalangi akar-akarmu sehingga tidak bisa mencapai sari makanan yang di perlukan untukpertumbuhan bunga. Jika emas itu di keluarkan maka kayu akan kembali normal.

Kaslan ingin pergi, namun pohon itu berkata, “Kaslan, jangan pergi dulu! Tolonglah aku, galilah dan ambillah emas itu untukmu agar aku bisa normal kembali.”

Kaslan hanya tersenyum dan menjawab, “Aku tidak mau capek! Syeikh tadi mengatakan, impianku akan menjadi kenyataan! Aku tidak ada waktu. Aku harus cepat pulang. Selamat tinggal, soabat.”

Pohon itu menangis. Namun, Kaslan tetap saja pergi meneruskan perjaanan. Akhirnya, dia berjumpa dengan serigala yang kurus.

Kaslan menjelaskan dengan singkat, “Syeikh mengatakan, abatmu adalah memakan lelaki yang malas dan tidak berguna bagi keluarganya!”

Serigala itu berpikir sejenak, lalu berkata sambil memperlihatkan taringnya, “Aha, aku tidak perlu mencari orang lain yang malas dan tak berguna bagi keluarganya. Orang itu telah ada di depanku. Kau datang dengan kedua kakimu untuk menjadi santapanku, Kaslan. Ayo,  cepat kemari, lelaki malas dan egois!”

Kaslan ketakutan bukan main. Dia melompat dan langsung lari secepat kilat. Dia terus lari sekencang-kencangnya hingga akhirnya selamat dari kejaran serigala yang lemah itu. Kaslan kelelahan dan duduk di atas batu sambil berpikir.

Dalam hati Kaslan berkata, “Serigala itu benar….aku memang pemalas! Aku tidak berhak untuk hidup…aku harus kembali ke hutan membantu pohon apel dan ikan malang itu!”

Kaslan sampai di danau dan memanggil ikan itu. Tidak lama, ikan itu menongolkan kepalanya.

“Mengapa kau kembali kesini, Kaslan?” tanya ikan itu.

“Aku ingin membantumu, ayo bukalah mulutmu!” kata Kaslan.

Ikan itu membuka mulutnya. Kaslan membantu mengeluarkan intan itu dengan menggunakan jarinya.

Setelah intan itu berhasil di keluarkan, sang ikan mengucapkan terima kasih dan berkata, “Ambillah intan itu untukmu, Kaslan.”

Lalu, Kaslan pergi ke tempat pohon apel.

Pohon apel itu terkejut dengan kedatangan Kaslan, “Mengapa kau kembali menemuiku, Kaslan!”

“Aku ingin membantumu mengeluarkan emas yang menghalangi akarmu agar kau bisa normal kembali.” Jawab Kaslan.

Dia lalu menggali dan mengeluarkan emas itu.

Pohon apel mengucapkan terima kasih dan berkata, “Ambillah seluruh emas itu untukmu, sobat!”

“Tidak! Aku tidak mau mengambilnya untuk diriku. Aku akan mengambilnya untuk aku bagikan semuanya kepada fakir miskin. Aku akan beketrja dan makan dengan hasil keringatku sendiri!” jawab Kaslan tegas.

 Pohon itu tersenyum mendengar jawaban Kaslan.

Akhirnya, kaslan sampai di gubuknya.

Istrinya berkata, “Apakah kau sudah bertemu Syeikh? Bagaimana caranya agar kita kaya?”

“Ya istriku, aku sudah bertemu. Aku harus giat bekerja dan tidak malas. Aku harus bermanfaat bagi keluarga dan orang sekitar. Aku akan membuka semak belukar di belakang rumah kita menjadi lading. Aku juga akan mulai jualan kecil-kecilan di pasar!” jawab Kaslan.

Seketika itu, istrinya bersujud syukur kepad Allah dan berkata dalam sujudnya, “subhanallah wal hamdulillah, segala puji bagimu, ya Allah yang telah memberi hidayah pada suamiku!”

Lalu, istrinya mengusulkan kepada suaminya, “Suamiku, sebaiknya namamu mulai sekarang di ubah saja. Tidak usah memakai nama Kaslan lagi, sebab Kaslan artinya pemalas. Bagaimana kalau diubah menjadi Juhdan saja, yang arttinya kerja keras?”

“Ya, aku setuju. Mulai sekarang, namaku Juhdan.”

Sejak itu, Juhdan yang asal mulanya bernama Kaslan, giat bekerja. Dalam waktu yang tidak lama, dia menjadi orang yang berkecukupan. Dia memiliki kebun yang luas dan subur. Dia juga memiliki sejumlah toko di pasar. Bukan Cuma itu, dia di cintai oleh penduduk yang ada di sekitarnya, sebab dia pemurah dan suka menolong orang yang kesusahan.

 

*****

 

 

Kerja pada hakekatnya adalahnya manifestasi amal kebajikan. Sebagai sebuah amal, maka niat dalam menjalankannya akan menentukan penilaian. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh niatnya.” Amal seseorang akan dinilai berdasar apa yang diniatkannya. 

 

Kerja adalah perintah suci Allah kepada manusia. Meskipun akhirat lebih kekal daripada dunia, namun Allah tidak memerintahkan hambanya meninggalkan kerja untuk kebutuhan duniawi.

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (untuk kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.” (QS. Al-Qashash: 77).

 

“Bukanlah orang yang paling baik darimu itu yang meninggalkan dunianya karena akhiratnya, dan tidak pula yang meninggalkan akhiratnya karena dunianya. Sebab, dunia itu penyampaian pada akhirat dan janganlah kamu menjadi beban atas manusia.” (HR. Ibnu ‘Asakir dari Anas).

Adanya siang dan malam dalam alam dunia ini, merupakan isyarat akan adanya kewajiban bekerja (pada siang hari).

“Dan Kami telah membuat waktu siang untuk mengusahakan suatu kehidupan.” (QS. An-Naba’: 11).

 

“Kami telah menjadikan untukmu semua di dalam bumi itu sebagai lapangan mengusahakan kehidupan. Tetapi sedikit sekali kamu berterima kasih,” (QS. Al-A’raf: 10).

 

“Apabila Telah ditunaikan shalat, maka menyebarlah di bumi dan carilah dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jum’ah: 10).

 

Untuk memberikan motivasi dalam bekerja, Nabi Muhammad, menggunakan bahasa yang sangat mengunggah dan menyadarkan. “Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya. Dan beramallah untuk akhiratmu, seolah-olah kamu akan mati besok.” (HR. Baihaqi).

 

Bekerja juga akan membuat manusia lebih merdeka, dengan tidak menggantungkan diri kepada orang lain, seperti dengan meminta-minta. “Demi, jika seseorang di antara kamu membawa tali dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar, kemudian dipikul ke pasar untuk dijual, dengan bekerja itu Allah mencukupi kebutuhanmu, itu lebih baik daripada ia meminta-minta kepada orang lain. (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Rasulullah pernah ditanya, “Pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Pekerjaan terbaik adalah usahanya seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap baik” (HR. Ahmad, Baihaqi, dan lain-lain).

 

Islam juga menganjurkan untuk bekerja dengan sepenuh hati untuk memberikan kualitas hasil terbaik. Bahkan kerja keras yang ikhlas merupakan penghapus dosa. “Sebaik-baik pekerjaan ialah usahanya seorang pekerja jika ia berbuat sebaik-baiknya” (HR. Ahmad). “Siapa bekerja keras hingga lelah dari kerjanya, maka ia terampuni (dosanya) karenanya.” (Al-Hadist). “Berpagi-pagilah dalam mencari rezeki dan kebutuhan hidup. Sesungguhnya pagi-pagi itu mengandung berkah dan keberuntungan” (HR. Ibnu Adi dari Aisyah). “Sesungguhnya Allah menginginkan jika salah seorang darimu bekerja, maka hendaklah meningkatkan kualitasnya” (Al-Hadist).

 

Mari kisa sebagai sesama umat manusia ciptakan budaya bekerja keras di lingkuan kita sendiri, biasakan sebelum melakukan kerja kita baca Basmalah terlebih dahulu. Niatkanlah dalam hati kita bekerja hanya untuk mencari Ridho Allah semata, jangan untuk supaya dapat uang yang banyak.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar